Dua Buruh Terbunuh Di Venezuela, Ketika Mempertahankan Pendudukan Pabrik Mitsubishi Indonesian Share Tweet Pada hari Kamis sore, 29 Januari, dua pekerja dibunuh oleh polisi di negara bagian Anzoategui, Venezuela. Para pekerja yang terbunuh adalah Pedro Suarez dari pabrik Mitsubishi dan José Marcano dari pabrik autopart Macusa yang terletak dekat dengan pabrik Mitsubishi. Mereka terbunuh saat polisi daerah Anzoategui berusaha mengusir ratusan pekerja yang telah menduduki pabrik Mitsubishi (MMC). Pada hari Kamis sore, 29 Januari (Waktu Venezuela), dua pekerja dibunuh oleh polisi di negara bagian Anzoategui, Venezuela. Para pekerja yang terbunuh adalah Pedro Suarez dari pabrik Mitsubishi dan José Marcano dari pabrik autopart Macusa yang terletak dekat dengan pabrik Mitsubishi. Mereka terbunuh saat polisi daerah Anzoategui berusaha mengusir ratusan pekerja yang telah menduduki pabrik Mitsubishi (MMC). Pekerja Mitsubishi telah menduduki pabrik pada tanggal 20 Januari. Alasannya adalah bahwa 135 pekerja kontrak yang bekerja di pabrik tersebut melalui sub-krontraktor Induservis dipecat ketika pimpinan MMC memutuskan untuk berhenti kerjasama dengan Induservi. Dalam pertemuan massa di pabrik Mitsubitshi yang dihadiri 893 pekerja, 863 memilih untuk bertahan. Selain menuntut 135 pekerja untuk diterima bekerja kembali dan dikontrak secara penuh di pabrik Mitsubitshi, para pekerja juga menghubungkan perjuangan mereka dengan tuntutan nasionalisasi pabrik sebagai satu-satunya solusi atas perselisihan di pabrik-pabrik Vivex, Franela Gotcha, Industria Nacional de Artículos de Ferretería (INAF), and Acerven. CMR (Corriente Marxista Revolucionaria atau Tendensi Marxis Revolusioner; yakni seksi Internationa Marxist Tendency di Venezuela) telah memainkan peran kepemimpinan di dalam gerakan pendudukan pabrik di kedua perusahaan Mitsubitshi dan Vivex. Pembubaran okupasi pabrik tersebut diperintahkan oleh seorang hakim yang tiba di pabrik dengan sebuah perintah pengusiran segera. Akan tetapi, para pekerja menentang dan polisi menyerang para pekerja dengan kekerasan. Mereka menembaki pekerja dengan peluru sungguhan, membunuh dua pekerja dan melukai beberapa pekerja. Situasi ini segera berhenti ketika Tentara Nasional mengintervensi dan menghentikan aksi brutal dari para polisi daerah tersebut. Oleh karena itu, para pekerja masih berada di dalam pabrik, tetapi sang hakim memerintahkan para polisi untuk mengusir para buruh. Pemerintahan Anzoategui dipimpin oleh gubernur Bolivarian, Tarek William Saab. Aksi kekerasan dari sang hakim dan para polisi Anzoategui benar-benar tidak dapat dibenarkan. Polisi Anzoategui sudah digunakan dalam penindasan melawan pekerja minyak yang berjuang untuk kontrak kerja mereka tahun lalu, dan pada dasarnya kepolisian sekarang ini sama dengan kepolisian sebelum revolusi dengan komandan yang sama. Gubernur Tarek William Saab dan pemerintah Venezuela harus mengadakan sebuah pemeriksaan dengan segera atas kejadian ini dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan. Para pekerja yang menduduki pabrik Mitsubishi adalah pendukung Revolusi Bolivarian dan banyak di antara mereka telah berkomitmen untuk berkampanye secara aktif guna mendukung amandemen konstitusi pada tanggal 15 Februari. Mereka telah menerima dukungan yang luas atas tuntutan-tuntutan mereka dari pergerakan serikat buruh nasional dan daerah. Delegasi-delegasi dari para buruh pabrik Toyota dan Ford telah mengunjungi mereka beberapa hari yang lalu dan para buruh di pabrik-pabrik tersebut sedang berdiskusi untuk menduduki pabrik mereka sebagai bentuk solidaritas. Kami meminta semua aktivis buruh dan kaum muda-mudi seluruh dunia untuk: Mengirimkan pesan solidaritas kepada para buruh pabrik Mitsubishi. Kirimkan pesan tersebut ke FRETECO (frentecontrolobrero@gmail.com) dan Sindicato Nueva Generación, MMC (sindicatonuevageneracion@gmail.com) Mengirimkan surat ke gubernur Anzoategui untuk menuntut penghentian semua bentuk kekerasan terhadap para buruh, dan mereka yang bertanggungjawab atas pembunuhan kedua buruh Mitsubishi harus segera dibawa ke pengadilan. Kirimkan email ke alamat berikut: despacho@tarekrindecuentas.com, rima.saab@tarekrindecuentas.com, dalia.vega@tarekrindecuentas.com, despacho@gobernaciondeanzoategui.com, info@gobernaciondeanzoategui.com Kirim surat ke pemerintahan Bolivarian Venezuela, duta-duta besar dan konsulat-konsulat, untuk menuntut pemeriksaan secara penuh terhadap pembunuhan ini, menuntut nasionalisasi Vivex dan pemenuhan tuntutan-tuntutan para buruh MMC. Hubungi Kantor Presiden Venezuela di dggcomunicacional@presidencia.gob.ve UPDATE:Para Polisi yang terlibat di dalam represi terhadap pekerja Mitsubishi diberhentikan Oleh Jorge Martin 30 Januari 2009 Kami baru saja mendengar berita bahwa semua petugas polisi yang terlibat di dalam penindasan terhadap para pekerja Mitsubishi telah diberhentikan dan diserahkan ke kantor kejaksaan, atas permintaan dari gubernur Anzoategui, Tarek William Saab. Gubernur Tarek juga mengumumkan bahwa dia telah menghubungi keluarga dari kedua buruh yang terbunuh dan perwakilan buruh Mitsubishi untuk mengungkapkan rasa dukacitanya dan menawarkan dukungan yang dapat dia berikan pada mereka. Kami menyambut berita ini. Sekarang sebuah pemeriksaan yang menyeluruh harus dilakukan untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab dibawa ke pengadilan, dan ini bukan hanya untuk mereka yang menembak senjata, tetapi juga mereka yang memberikan perintah. Protes yang berkembang di Venezuela dan di dunia internasional tentunya sangat penting dalam memastikan tanggapan cepat ini. Sekarang kita harus terus memberikan tekanan supaya pemeriksaan ini dapat diselesaikan sampai akhir. Insiden ini sekali lagi menunjukkan kemustahilan untuk melakukan sebuah revolusi sembari mempertahankan aparatus kapitalis yang lama dan kekuatan-kekuatan penindasnya. Walaupun rakyat Venezuela berkehendak untuk membangun sosialisme, disini kita melihat bagaimana sistem pengadilan dan kepolisian masih digunakan untuk membela kepentingan para bos dan bukannya membela kepentingan kaum buruh. Meskipun pemerintah Bolivarian telah mengeluarkan undang-undang yang melarang pemecatan massal, para bos Mitsubishi mengabaikan undang-undang tersebut dan polisi serta hakim digunakan untuk melawan para pekerja, bukannya para kapitalis. Baik sekali bahwa sang Gubernur telah mengambil tindakan yang cepat, tetapi kita berhak bertanya, mengapa kepolisian Venezuela tidak dibersihkan sejak dulu? Situasi ini hanya menguntungkan pihak konter-revolusi. Dengan sinis, media sayap kanan di Venezuela dengan cepat menggunakan kematian dua pekerja tersebut untuk menyerang pemerintah: "Sosialisme macam apa ini dimana para pekerja dibunuh oleh polisi?", kata mereka. Dan mereka benar, tetapi mereka lupa untuk mengatakan bahwa jika mereka kembali ke tampuk kekuasaan, mereka akan menggunakan lebih banyak kekerasan untuk menghancurkan pergerakan revolusi para pekerja dan petani. Esok hari, para buruh akan berdemonstrasi di Anzoategui untuk mengenang Pedro Suarez dan José Marcano. Para pekerja Mitsubishi dan kawan-kawan mereka dari pabrik-pabrik yang lain yang telah mendukung mereka akan menuntut keadilan dan menuntut permintaan mereka untuk dipenuhi Sementara, kekuatan kontra revolusi sedang memobilisasi di jalan-jalan Venezuela, membuat kekacauan dan kekerasan sebelum referendum amendemen konstitusi. Ini adalah dua kekuatan yang secara fundamental bertentangan, dan sedang berada di dalam pertempuran hidup dan mati. Kemenangan para pekerja hanya dapat diraih dengan pengambilalihan pabrik-pabrik, tanah, dan bank-bank, dan menghancurkan sisa-sisa Negara kapitalis. Di dalam pertempuran ini, para buruh hanya dapat mempercayai kekuatan mereka sendiri. Diterjemahkan oleh kawan-kawan Kijaru, diedit oleh TS. VIDEO Video: Pemakaman kedua buruh pabrik Mitsubishi yang dihadiri oleh lebih dari 2000 pekerja. Video: Represi terhadap pekerja Mitsubishi oleh kepolisian negara bagian Anzoategui Video: Pembunuhan kamerad Jose Marcano